Rumah Pengasingan Bung Karno di Bengkulu

Plokamator Replubik Indonesia Ir Soekarno pernah melontarkan jargon "jas merah" ynag berarti "jangan melupakan sejarah".karena itu tidak ada salahnya mengunjungi lokasi bersejarah yang berkaitan dengan Bung Karno di Bengkulu

Sebagai tokoh pejuang yang dimsuhi pemerintah colonial belanda,Bung Karno akrab dengan penahanan dan pengasingan.salah satu kota yang menjadi tempat pengasingan adalah Bengkulu..jejak pengasingan itu masih bisa dilihat berupa bangunan rumah tersebut.
Sangat mudah mencapai rumah tersebut,lokasinya berada tepat di pusat kota Bengkulu.dari terminal bus Bengkulu,tersedia angkutan umum berwarna hijau/kuning dengan rute melewati jalan Soekarno-Hatta.di jala itulah, terletak bangunan rumah yang pernah menjadi tempat pengasingan Bung Karno.
Ada petunjuk yang cukup besar menuju lokasi bersejarah tersebut.petunjuk arah itu menyatu dengan papan reklame besar didekat patung kudadi samping lima kota Bengkulu.lokasi persis 500 m dari papan arah petunjuk tadi.


Kondisi rumah tersebut dibiarkan seperti aslinya ketika Bung Karno menghuniya sebagai orang buangan.bentuknya sangat sederhana dengan arsitektur kuno untuk ukuran saat ini.
Di bangunan itulah Bung Karno melewati masa pengasingannya selama 4 tahun yaitu 1938-1942.atapnya berbentuk limas seperti rumah di daerah tropis.taman yang mengelilingi rumah tersebut terlihat terawatt dengan baik.untuk masuk ke rumah tersebut,pengunjung harus melewati pintu daun ganda,mengisi daftar tamu dan membayar tiket masuk Rp 2.500,-
Bangunan rumah tersebut memiliki luas 9 x 18 m persegi dengan 3 kamar.di ruangan terdepan tersimpan beberapa barang peninggalan Bung Karno.salah satunya adalah sepeda angin yang dulu digunakan presiden pertama RI untuk keliling kota.
Di dinding ruangan tergantung beberapa foto Bung Karno,baik yang sendirian maupun bersama anggota keluarganya.koleksi bersejarah yang paling menarik adalah surat cinta Bung Karno yang di tulisnya pada Fatmawati.,selama ia diasingkan di rumah itu.dari tuliasan surat tersebut,terasa betapa romantisnya bapak bangsa yang dikenal ulung saat berpidato itu.
Koleksi penting dan bernilai sejarah itu berada diruang tamu.seperti ruang tamu pada umumnya,ruang tersebut berisi seperangkat furnitur yang terdiri atas 1 meja dan 4 kursi rotan.ditambah sebuah lemari yang menempel di dinding.
Di lemari tersebut terdapat buku bacaan Bung Karno selama menghabiskan waktunya di pengasingan.sungguih sayang melihat buku buku yang lapuk dimakan rayap.
Padahal buku buku itu adalah bersejarah yang bisa menjadi pelajaran.setidaknya bisa menjadi aset yang berkaitan tentang bapak bangsa itu.

Related Posts by Categories